Banyak di luar sana orang pesimis setelah mereka bertemu kamu. bukan kamu bagi ku tapi kamu bagi mereka. bukan disaat kamu berada diantara kami tapi setelah kamu pergi melangkah lewat gang kecil dan sempit itu.
Setelah itu aku pernah memikirkan untuk tak usah sempat bermimpi saja.
kenapa tidak tak usah, kamu yang pergi saja tak memberiku alasan. alasan yang menurutmu itu sebuah dilema tapi keharusan bagiku. untuk sekedar tau betapa bahagianya kamu di ujung sana.
Aku tak sempat berkedip, aku tak sempat melirik dan aku hanya mengusap. bukan hanya mengusap air mata di pipi yang bosan ku rasakan melainkan mengusap jejak kecil mu di tangan ku membuang sempurna suara mu di dinding-dinding pikiran ku.
kini... yah kini....
pepatah atau orang pintar di sana pernah bilang kepada ku "move on lah nak, hidup mu tak cukup hanya dengan bergalau"
terima kasih pak!
Kamu mungkin sekarang sudah merasakan awan indah di sana yang dulu kamu impikan melihat dengan jelas bintang yang seperti berada tepat di depan kedua mata mu. bagi ku melihat kamu sekarang seperti kamu itu bintang itu, jauh memang dekat juga memang....
kamu bagi ku adalah sebuah pijakan
kamu bagi ku adalah sebuah acuan
kamu bagi ku adalah mimpi yang tertunda
terimakasih bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar